Oleh karena itu, kita sebagai manusia menghajatkan ilmu,
sebagai makanan bagi ruh, penuntun jalan kehidupan, pelindung dari kebinasaan,
menentramkan jiwa, menghilangkan kegundahan, menjauhkan dari kebodohan, hingga
menggapai kebahagiaan. Sedang ketiadaannya jelas akan memberikan kesengsaraan,
kemiskinan, kegersangan pada jiwa, mendatangkan kesedihan, hingga kehinaan yang
berkepanjangan. Dan kesemuanya itu akan
dirasakan bukan hanya sebatas di kehidupan sekarang, tapi juga akan ditemui
hingga di setelah kematian.
Tapi ternyata tidak semua ilmu itu mampu menghadirkan
kebahagiaan hidup, bahkan tidak sedikit menimbulkan kehampaan hidup. Ilmu itu
laksana penunjuk jalan, dimana semuanya kembali kepada niat, cara, tujuan, hingga
apa yg dia pelajari. Sebab cita-cita yang rendah dan hina, dosa kemaksiatan,
kedzoliman, aniaya, kesombongan, kelalaian, kurangnya perenungan hingga
kamalasan yang terkadang hadir menjadi jalan menukik, untuk mendapatkan inti
kebahagiaan yang diharapkan.
Ilmu syar’i secara mutlak menjadi pedoman untuk menggapai
kemuliaan dan kebahagiaan, dari pada selainnya. Bukan hanya menunjukkan makrifat
kepada Allah selaku Robbul Izzati, menjelaskan eksistensi kebaikan,
kemaslahatan, kebenaran, keharmonisan antara jasmani dan rohani, namun karena
ia adalah warisan para nabi, yang tentunya kesemuanya terlegimitasi oleh Sang
Pencipta.
Penempuh ilmu syar’i membuka berbagai jalan ke surga dan
pahala. Pencapaiannya memuliakan dan meninggikan derajarnya. Memahaminya
menjadi bagian dari tanda-tanda kebaikan. Ia juga sarana mendekat kepada Sang
Pengasih dan Penyayang, karena diantara ciri diatara mereka orang-orang yang
memiliki ilmu adalah mereka yang memiliki rasa khosyah, takut kepada-Nya.
Dan inilah yang akan melindunginya dari berbagai dosa kemaksiaan yang menjadi
sebab kehancurannya.
Terakhir, mejadi sebuah keutamaan, kemuliaan, kebahagiaan,
ketentraman, ketenangan tiada tara bagi kita, sekiranya Allah memudahkan kita
dalam memahami ilmu syar’i ini, yaitu Ilmu tentang makrifat kepada siapa itu
Allah dan Ilmu tentang apa yang Allah perintahkan kepada kita. Semoga Allah senantiasa
membimbing kita dan menunjukkan kita kepada jalan yang menyelamatkan.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا
طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah … kami memohon
kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima.”