Ustad H. Purwadi Pangestutiyas, S.Pd
Hari Selasa 21 Juli 2020, kuliah
umum diisi oleh direktur Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra, Ustadz H. Purwadi
Pangestu Tyas S.Pd.I, dengan tema Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI). Pada
kesempatan ini, Ustadz Purwadi berbicara tentang sistem pembelajaran yang
digunakan di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim. Sistem ini disebut KMI, rata-rata
pondok modern di Indonesia menggunakan sistem ini. Sistem KMI memberlakukan
masa pendidikan di Pesantren selama 6 tahun (Mts-MA). Level kelas nya juga
berbeda dengan sekolah umum yang apabila lulus dari kelas 6 SD menjadi kelas 7
SMP , dan lulus SMP menjadi kelas 10 SMA. Di KMI mulai dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6 Kmi. Selain itu Ustadz
Purwadi menyebutkan , perbedaan paling mendasar adalah pada kurikulum, di KMI
proporsi ilmu agama lebih banyak dibandingkan dengan ilmu umum.
Di KMI santri akan dibekali
dengan wawasan Islam yang komprehensif atau menyeluruh, agar santri diharapkan
mampu memahami bahwa Islam itu tidak hanya mencakup urusan ibadah, tetapi
mencakup seluruh aspek kehidupan.
Maka dari itu, sebagai gambaran,
di KMI ini pesantren tidak “memaksa” santri menjadi kiyai atau ustadz semuanya,
ia bisa saja menjadi seorang dokter, birokrat, ilmuwan dan profesi lainnya,
namun tetap dilandasi dengan nilai-nilai Islam itu sendiri.
Demikian kurang lebih poin-poin
penting yang dismapaikan oleh Ustadz Purwadi
pada kesmepatan kuliah umum ke III.